Membangun Literasi Bersama Kantin Sastra FLP Palembang

Dok. Arsa & Novi
Ahad, 8 Maret 2020 lalu, saya menghadiri Kajian Rutin Sastra (KanTin Sastra) Forum Lingkar Pena Palembang. Diadakan di De' Soeltan Cafe, jalan Mayor Santoso, KM. 3,5 Palembang. Ini menjadi kebahagian tersendiri bagi saya. Dapat berkumpul dengan keluarga besar FLP Palembang dan mendapat ilmu bermanfaat, tentu sesuatu yang patut saya syukuri. 

Tidak selalu saya bisa keluar rumah seperti ini. Maklum, ibu empat anak dengan si bungsu yang baru berusia tiga bulan, sulit beraktivitas di luar rumah. Beruntungnya dua putri besarku mau ditinggal. Syukurnya lagi, mengajak si bungsu dan sulung, tidak merepotkan. Arumi malah asyik saja tidur di atas meja. Ya, hanya di acara FLP saya berani bawa bocil begini. Itu lah keluarga 😙

Dok. Arsa & Novi

Acara ini rutin dilaksanakan setiap satu bulan sekali. Kemarin agendanya adalah bedah cerpen yang diterbitkan di koran Kompas, oleh Mbak Azzura Dayana. Kami biasa memanggilnya Mbak Yana. Siapakah beliau? Berikut biodata dan prestasinya: 



Azzura Dayana

(Novelis, Staf Badan Pengurus Pusat FLP, Peraih penghargaan penulis Novel Fiksi Dewasa Terbaik versi Islamic Book Fair IKAPI Jakarta 2014)



Biodata pribadi:
TTL: Palembang, 17 Maret 1983
Pendidikan: FKIP Universitas Sriwijaya (Indralaya, Sumsel)
Status: Menikah, 2 orang putri

Riwayat aktivitas/kerja di bidang perbukuan:
a. aktivis Forum Lingkar Pena Wilayah Sumatera Selatan, 2000-sekarang
b. Editor LPPH, salah satu unit Penerbit Mizan (Jakarta-Bandung), di Jakarta Selatan, 2007-2010
c. menulis cerpen di beberapa media yaitu majalah nasional dan koran
d. mengisi seminar, pelatihan, talkshow, dan workshop di sekolah, universitas, dll (Palembang dan kota2 besar di Sumsel, Jakarta, Karawang, Jambi, Lampung, Bondowoso, Yogyakarta, Banjarmasin, Bengkulu, dll)


Buku-buku yang pernah diterbitkan:
1. Antologi cerpen Kucing Tiga Warna, penerbit Asy Syaamil, Bandung, 2002
2. Novel solo Alabaster, GIP Depok,  2003
3. Antologi cerpen Dari Zefir Sampai Puncak Fujiyama, CWI & Diknas 2003
4. Antologi cerpen Ketika Cinta Menemukanmu, GIP Depok, 2004
5. Novel solo Rumah Fosil, GIP Depok, 2005
6. Antologi cerpen I Love U Somad, LPPH, Depok 2005
7. Antologi cerpen Uda Ganteng No13, GIP Depok, 2006
8. Novel solo Birunya Langit Cinta, ProU Media, Yogyakarta, 2006
9. Novel solo Cinta Kembar Tiga, LPPH Depok 2007
10. Novel solo Cinta Sang Penjaga Telaga, ProU Media, Yogya 2009
11. Novel solo Zukhruf Kasih, LPPH Jakarta 2009
12. Antologi cerpen 2012-an, LPPH Jakarta 2010
13. Antologi kisah inspiratif, I Love You Friends, LPPH Jakarta 2010
14. Antologi cerpen Cinta dari Cikini, IndiePublishing, Jakarta 2010
15. Antologi cerpen dan puisi Bening Subuh Musi, IndiePublishing 2011
16. Novel solo Tahta Mahameru, Republika 2012
17. Novel duet with penulis nasional Ifa Avianty,  RANU, Gramedia, 2013
18. Novel solo edisi revisi Altitude 3676 Takhta Mahameru, Indiva, Solo 2013
19. Novel solo Rengganis Alititude 3088, Indiva, Solo, 2014
20. Antologi cerpen Bidadari Benua, FLPSumsel Publishing, Palembang, 2014
21. Antologi cerpen Hujan di Etalase, Bandung 2017
22. Antologi puisi bersama rekan-rekan, Hati yang Mengeja, Jateng 2018
23. Antologi puisi bersama rekan-rekan, Tanah Bari, Jakarta 2018
24. Novel solo Altitude 3159: Miquelii, Indiva, Solo, 2019

Baca juga: Mengapa Saya Cinta FLP? Temukan Jawabannya di sini!

Penghargaan di bidang kepenulisan:
1. Juara 3 Sayembara Menulis Novel Remaja Islami tingkat Nasional, Gema Insani Press, dengan novel Alabaster
2. Juara 2 lomba cerpen sastra tingkat nasional Festival Kreativitas Pemuda 2004, Creative Writing Institute & Diknas, dengan cerpen sastra Lampion
3. Nominasi Penulis Pendatang Baru Terbaik, Pena Award, 2005
4. Juara 2 lomba menulis novel tingkat nasional yang diadakan Republika, Jakarta, dengan novel Tahta Mahameru
5. Nominasi novel terbaik Pena Award 2009 di Denpasar Bali dengan novel Tahta Mahameru
6. Novel Altitude 3676 meraih penghargaan Fiksi Dewasa Terbaik di ajang Islamic Book Fair-IKAPI Jakarta, 2014
7. Nominasi Penulis Terbaik Pena Award FLP, Bandung 2017
8. Nominasi novel terbaik Pena Award FLP (novel Rengganis), Bandung 2017
9. Nominasi Buku Fiksi Dewasa Terbaik di Islamic Book Award 2020 untuk novel Altitude 3159: Miquelii

Kerenkan beliau. Sangat sayang melewatkan pertemuan dengan orang besar satu ini 😉

Kembali ke bedah cerpen. Ada dua cerpen yang dibedah, yaitu cerpen Penguburan Tersunyi karya AK Basuki dan cerpen Tamu oleh Budi Darma.

Kedua cerpen ini memiliki ciri khas masing-masing. Namun amanat yang ingin penuliskan tetap sampai kepada pembaca. Bahkan terasa dalam dan mengena karena keduanya memiliki keunikan tersendiri.

Cerpen Penguburan Tersunyi ditulis dengan menggunakan diksi yang unik. Contohnya penggunaan kata 'fase terminal' mengandung makna tujuan akhir kehidupan, kata 'jeda yang panjang dari pekerjaan' mewakili kata cuti, yang sudah biasa digunakan. Ada pula kalimat 'nyawa ibu berangkat ke langit' mengandung makna meninggal atau mati. Mungkin agak sulit dipahami namun diksi yang unik dan tak biasa ini, malah menjadi nilai lebih dan kekuatan untuk cerpen ini.

Sementara cerpen Tamu oleh Budi Darma, penuturan yang digunakan lugas. Biasa saja. Akan tetapi, ada kejutan di akhir yang cukup membuat pembaca takjub. Sebagaimana koran Kompas kebanyakan, kedua cerpen ini mengandung makna yang dalam dan mengena. Penulis mengemasnya sedemikian rapi, hingga tak ada kesan menggurui. Amanat menjadi hikmah yang tersirat dalam sebuah kisah.

Kedua cerpen ini bisa diakses di lakon hidup dot com.

Ada beberapa hal penting yang dapat saya simpulkan untuk menulis cerita pendek, dari bedah cerpen kali ini, yaitu:

1. Penulis mudah menentukan untuk memulai awal cerpen dari bagian mana saja. Sebab ia telah memiliki konsep yang sudah lengkap (outline cerpen, baik tertulis atau di dalam pikiran).

2. Menulis cerpen akan lebih bagus dan matang dengan adanya konsep (outline).

3. Paragraf pertama dan kalimat pertama pada paragraf awal sangat menentukan untuk memikat pembaca.

4. Setiap cerpen harus memiliki sesuatu yang unik. Jika tidak ide, pada penuturan atau plotnya.

5. Teknik show dapat di tulis mencicil. Bisa di dalam deskripsi maupun dalam percakapan.

6. Jangan terlalu sering mengulang deskripsi. Misal: 'rambutnya yang panjang' cukup dituliskan satu kali. Bermakna rambut terurai. Boleh ditulis ulang dengan penambahan 'bentuk baru' atau penegasan, menjadi: 'ia mengikat rambutnya yang panjang'. Bermakna rambut yang diikat. Pembaca membayangkan dua hal berbeda dari keduanya.

Dok. Arsa & Novi
Saya menyerahkan sertifikat kepada Mbak Yana

Cerpen saya Bocah Dua Dunia Ferdiyan juga sempat 'dibantai' oleh Mbak Yana 😂
Cerpen itu dibuat mepet kejar deadline. Kebiasaan sih, gak bikin cerpen kalau gak 'terpaksa' ikut lomba 😉

Pada cerpen itu, yang harus diperbaiki adalah... jreng jreng jreng....

ALUR terlalu biasa, 
KATA terlalu biasa, AWAL dan jalan cerita selanjutnya gak nyambung. Terlalu jauh ke suriah dan Palestina tanpa ada CLUE yang menghubungkan dengan tokoh utama. Perlu DESKRIPSI hidup (show) pada bentuk makanan yang diberikan oleh anak di Palestina dan jelaskan bentuk kekhasan anak yang di Siriah agar pembaca benar-benar merasa ikut bertemu mereka. 

Saya nyengir kuda di bantai begitu. Kalau Ferdiyan tahu, dia pasti nangis bombai 😂

Tapi syukurnya, ada sedikit pujian dari Mbak Yana:

"Deris sudah bagus, dia sudah menulis dan menghasilkan cerpen." 

Bunga yang tadinya layu, seger lagi lho Mbak, denger pujian ini 😍

Cerpen Vita (ketua FLP Palembang periode 2017-2019) juga tak lepas dari bantaian. Cerpennya unik di ide. Jadi tinggal bagaimana Vita bisa membuat tulisan, supaya pembaca bisa percaya pada fiksi yang dituliskan.
Dok. Vita

Banyak ilmu dan pencerahan yang didapat dari acara ini. Yang pasti, sebuah cerpen HARUS MENGANDUNG HIKMAH.

Agenda selanjutnya, kamu yang bersomisili di Palembang, jangan gak ikutan ya. Boleh bawa print out cerpen yang kamu tulis juga buat dibedah. Jangan lupa diperbanyak buat peserta yang lain. Ke depannya, mungkin Kantin Sastra FLP Palembang, akan dibuka untuk umum. So, pantau selalu media sosial FLP Palembang.


Dokumentasi Kantin Sastra
FLP Palembang
7 Maret 2020


Komentar

  1. wah di palembang ada kumpulan kyak giini, mungkin insha Allah pas pulang bisa ikutan lahh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk, Forum Lingkar pena Palembang siap menerima kedatangannya 🤗

      Hapus

Posting Komentar

Silakan berkomentar dengan baik dan bijak. Terima kasih sudah mampir dan meninggalkan jejak 🤗