Pengalaman Membuat Blog Hosting Sendiri

 

Membuat blog hosting

Membuat blog di blogger terbilang mudah, jika dibandingkan dengan membuat blog menggunakan hosting sendiri. Ada beberapa persiapan khusus yang diperlukan dan dipelajari mengenai hosting. Nah, jika kamu baru pertama kali membuat blog hosting, atau baru akan membeli hosting dan domain. Kamu sudah berada di postingan yang benar! Berikut ulasan saya saat membuat blog hosting sendiri.

Oh iya, sebenarnya ini pengalaman kedua. Pengalaman pertama sempat saya tulis di postingan Pengalaman Pertama Mengenal Wordpress. Akan tetapi tidak secara rinci. Di postingan berikut, saya coba menuliskan beberapa hal yang lebih jelas dan semoga dapat membantu.

Sebelum membeli hosting, siapkan dahulu email aktif yang bisa diakses. Saya sarankan email tersebut satu nama dengan blog yang akan dibuat. Supaya lebih mudah untuk diingat. Email ini berfungsi untuk mengakses Client Area tempat kita membeli hosting dan domain nantinya. Saya sarankan membeli hosting dan domain di satu tempat (provider) saja, agar konfigurasinya lebih mudah dan praktis.

Client Area itu semacam akun pembelian hosting dan domain kita. Tempat mengatur dan menyesuaikan domain dan hosting hingga bisa muncul secara online di google nantinya.

Selanjutnya siapkan satu nama domain yang akan dimasukan di dalam hosting. Bagi pemula biasanya masih bingung dengan istilah hosting dan domain. Saya akan jelaskan sedikit, domain itu nama blog, sementara hosting adalah rumah. Jika kita membeli hosting (rumah), maka domain bisa menempati hosting tersebut. Semacam itu lah ya. Kalau masih belum paham komen aja 🤭.

Setelah menyiapkan email aktif dan domain, siapkan pula budget (uang) untuk membeli hosting dan domain. Nah iya, domain ada yang free dan ada yang berbayar ya. Domain gratis seperti www.namablogkamu.blogspot.com atau www.namablogkamu.wordpress.com, disebut subdomain. Sementara yang berbayar Top Level Domain (TLD): COM, XYZ. Bisa baca dulu di sini sedikit tentang domain: Pengalaman Pertama Mengenal Wordpress.

Lanjut setelahnya pertimbangkan kapasitas hosting sesuai kebutuhan. Biasanya semakin mahal harga hosting, akan semakin besar kapasitas dan fasilitasnya. Sebagai pemula, bisa memilih hosting kecil saja dulu. Hosting yang bisa untuk 1 domain saja. Namanya masih belajar, modal murah-murah dulu 🤭. Jangan khawatir, kalau nanti sudah bisa rutin dalam mengembangkan blog yang ada, bisa upgrade ke hosting dengan kapasitas lebih besar.

Last but not the end, menghubungi provider penyedia domain dan hosting. Coba chat dulu sebelum beli. Fast respons atau tidak, sebab nanti setelah membeli, ada beberapa bagian yang harus dikonfigurasi, diatur, ditautkan antara domain dan hosting, dan sebagai pemula seperti saya, sangat membutuhkan bimbingan dari pihak provider hosting dan domain. Kalau slow respons, ya susah. Terhambat juga kerjaan. 

Untuk pengalaman kedua membuat blog hosting sendiri kali ini, banyak hal yang saya pelajari secara autodidak. Bermodal kuota dan bertanya pada mbah Google 😅. Trial and eror sudah biasa. Bersyukur akhirnya bisa juga walau blognya masih kosong melompong. Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

Komentar

  1. sebelum memutuskan membeli hosting, aku banyak baca-baca review temen, dan akhirnya blog kedua aku pakai wordpress.org
    awal-awal bikin pusing juga karena nggak terbiasa

    BalasHapus

Posting Komentar

Silakan berkomentar dengan baik dan bijak. Terima kasih sudah mampir dan meninggalkan jejak 🤗