Puisi : Lelaki Payung

Goo.gl/images/YsWaug

Oleh Deris Afriani

Perjalanan waktu tak seperti detik jarum jam, bisa berhenti karena habis baterai, dan kembali berputar saat ganti baterai baru.

Sebab, hidup yang berhenti tak akan hidup lagi.

Baiklah, kumulai ceritaku dengan cinta. Ketika hujan yang datang kepagian menghadiahiku lelaki berpayung.

Dibawah hujan kepagian, ia melindungi. Senyumnya begitu sejuk melebihi aura hujan kepagian.

Lalu kisahku diakhiri dengan gigil tubuh hingga meresap pada jiwa.
Kala kudapati kidung rindu tak akan berpaut.
Riak asa tiada berpagut.
Meninggalkan rintih pada lembarlembar sukma.
Lelaki itu, tiada membalut luka.
Hanya mencipta kenangan yang tergerai dan tak usai.

Maut mendahului, memeluk sempurna lelaki payungku.
Kemudian aku mengerti,
Hujan kepagian, telah merengkuh hati dalam sepi abadi.
---

#satuharisatukaryaiidn

Komentar