Cerita Hari Kedua Belajar "We Time"

gurusyam.com

Masih melanjutkan kisahku belajar 1821. Ternyata mulai menemukan benturan. Tubuh dan otak yang lelah setelah bekerja dari pagi hingga sore hari, total merampas kesadaran menahan emosi. Lagi-lagi lepas amarah. Maka sehari itu lewatlah 1821. Saya dan anak-anak tidur lebih dini.

Keesokan harinya barulah 1821 dapat dilaksanakan dan lagi-lagi masih terbagi. Selepas magrib, anak-anak bermain bersama. Tentu diwarnai dengan pertengkaran. Saya sendiri sibuk mencuci piring. Beruntungnya, rumah kontrakan kami ini kecil saja. Meskipun saya di 'dapur' saya tetap bisa memperhatikan anak-anak. Maka ketika keadaan tenang, saya mengambil alih keadaan. 

Kami sibuk dengan kegiatan tangan masing-masing. Tetapi saya pusatkan untuk muroja'ah hafalan mereka ; Surat Alfatiha, Al Ikhlas, Annas, hadits menuntut ilmu, hadits muslim bersaudara, doa belajar, doa tidur, doa makan, doa ketetapan iman dalam lslam. Sedikit-sedikit saya memberikan penjelasan tentang akhlak, sesuai dengan arahan obrolan kami malam ini.

Kemudian kami lanjutkan dengan kelas menulis Kakak Harits. Bahasan kali ini mengenai masalah dalam sebuah cerita. Agar tidak terganggu, maka Aliya dan Almira saya berikan sebuah buku cerita bergambar (buku baru dikasih sama mb Yana, terimakasih ya Mb sayang). Bergantian mereka melihat isi buku tersebut. 




Sembari menjelaskan materi kepada Kakak Harits (efektif 10-15 menit saja, setelahnya diberi tugas menulis). Sejenak saya membacakan beberapa cerita pendek yang tercakup dalam materi kelas menulis Kakak, dan adik-adik ikut mendengarkan sambil makan 'nabati' gratisan. Hemm... Nyam-nyam... enak....


Sementara Kakak Harits menulis sebuah cerita, saya mengajak Aliya dan Almira gosok gigi dan merapikan tempat tidur. Kami lalu membaca buku cerita baru bergambar di tempat tidur. Hanya setengahnya saja, insyaalloh dilanjut besok. Jam sudah menunjukkan pukul 21.00. Saatnya tidur dan istirahat.

"Adab berdoa...." 

"Hap." Menadahkan kedua tangan.
"Membaca doa sebelum tidur."
"Bismika...." Dan anak-anak bobok cantik, bobok ganteng. Uminya go me time ðŸ˜ƒ


Semoga besok lebih baik. Tetap berusaha memberikan 'arti' kepada anak-anak. Bagaimana agar waktu kebersamaan yang sedikit ini dapat 'bermakna' bagi kami.


Komentar