Tentang www.derisafriani.com dan sebuah Asa

www.derisafriani.com



Tidak ada pencapaian tanpa usaha.

Demikian kenyataan dalam hidup. Aku merasakannya begitu nyata, ketika memutuskan untuk fokus sebagai blogger.


Sejarah lahirnya www.derisafriani.com

Awalnya dulu, tahun 2010, aku merasa kagum melihat salah satu blog leader-ku, di salah satu MLM, yang kutekuni kala itu. Aku belum mengerti sama sekali tentang blog. Kesan pertama, aku suka membaca tulisan-tulisan di blognya. Kemudian sangat tertarik dengan tampilan blognya. Ada salju turun sepanjang halaman, warna yang cerah tapi tidak bikin sakit mata, ada gambar lucu yang muncul sebagai pengganti kursor, saat loading page, dan ya, icon kursor ini yang paling sering keluar. Masanya 2G, 3G 😅

Unik dan praktis, demikian kesanku terhadap blog pertama yang kubaca tersebut. Dalam satu tempat (blog), banyak tulisan dengan berbagai tema bisa diakses. Praktis, tinggal klik sana-sini dan muncul bacaan baru.

Sejarah www.derisafriani.com

Mulai saat itu, aku benar-benar tertarik. Kok, rasanya enak ya nulis di blog. Dibaca orang banyak, bisa curhat bermanfaat juga. Akhirnya aku mencari tahu tentang apa itu blog. Rasa tertarik langsung kurealisasikan.

Begadang lho membuat blog ini. Tak cukup satu hari. Banyak hal baru yang harus aku pelajari dan dipraktikkan.

Baca doang gak praktik ya sama aja boong. 

Saat bingung dengan satu hal, lanjut browsing mencari solusinya, lalu mencoba lagi dan lagi. Rasa penat mendera. Mata pedih, kepala sakit, kurang tidur dan kelelahan semua kualami. Ditambah pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak pertamaku yang masih bayi.

Aku tidak menyerah. Walau badan terasa remuk, senyum terkembang jua melihat hasilnya: sebuah blog ala kadar, dengan template hasil download pertama. Yups, pertama membuat blog, aku fokus pada tampilannya. Karena memang yang paling menarik hati sehingga memutuskan membuatnya, adalah tampilannya yang unik. Ngotak-ngatik template.

Saat membuatnya, aku tak berpikir menggunakan nama lain selain namaku. Sebenarnya aku punya nama pena karena aku memang suka menulis sejak SMP. Tapi nama itu tidak lama kupakai. Aku lebih menyukai nama asli pemberian ibuku, Deris Afriani, karena ada kisah di balik Ibu memberiku nama. Kisah yang bermakna betapa ibu menantikan kehadiranku di dunia.

Selain itu, memutuskan membuat blog dengan Domain (nama blog) menggunakan nama sendiri, bertujuan untuk mem-branding diri agar orang-orang tahu blog ini milikku. Agar teman-teman yang ‘merindukanku’ bisa bebas kepo di sini (hua haa haa PD banget yak 😆), agar orang baru kukenal atau ingin mengenalku bisa cepat ingat padaku.

Lalu apa selanjutnya? Aku berhenti ngeblog setelah memosting beberapa tulisan. Ada puisi, cerpen dan curhatan juga isi blog di awal kelahirannya dulu.

Mengapa berhenti? Karena laptop satu-satunya yang kami miliki, rusak, dan belum punya smartphone seperti saat ini. Sempat sedih karena baru semangat-semangatnya merawat blog, dan harus berhenti.

Bagian perjalanan hidup. Mungkin aku memang harus merelakannya. Akhirnya hitungan tahun aku mengabaikan blog ini. Sesekali saja mengunjunginya ketika dapat pinjaman notebook dari adik iparku.


Kembali ngeblog

Kok bisa? Sudah punya laptop baru? Jawabannya, tidak. Masih bermodal laptop pinjaman, aku kembali bercengkrama dengan blog. Alasannya karena melihat peluang penghasilan dari blog. Ya. Tidak dapat dipungkiri, blog memang dapat jadi salah satu sarana mendapatkan duit, dan aku tak menampik diri bahwa aku butuh tambahan penghasilan.

Aku kembali berusaha fokus mengurus blog. Dan kini, sudah hampir dua tahun berusaha fokus. Bersyukur hasil kerja kerasku menghasilkan. Blog ini sudah mendapat beberapa job artikel berbayar maupun barter produk. Bahagia pastinya. Meski masih ‘receh’ dibanding blogger lain yang jauh lebih profesional, tapi ‘receh’ ini memberikan semangat untukku, ibu rumah tangga, dengan ijazah sarjana dan tanpa penghasilan sebelumnya.

Blogger pemula

Terjun ke dunia blogger, sesungguhnya bukan pilihan yang mudah. Karena banyak usaha dan pengorbanan dalam mempertahankannya. Menurut pengalamanku, berikut hal yang harus diperhatikan blogger pemula:

1. Niat

Tanyakan pada hati, apa tujuan kamu memilih menjadi blogger? Berbagi informasi, sekadar senang menulis, atau untuk mencari tambahan penghasilan? Ada banyak tujuan seseorang memutuskan untuk ngeblog. Aku sendiri telah menceritakan alasanku kembali ngeblog, pada awal tulisan ini.


2. Ilmu

Blogger tanpa ilmu sama dengan kosong.

Iya, blog kamu gak akan ada isinya, kalau tak pandai menulis. Blog tak akan menarik, kalau tak pandai menata template. Blog tak akan hidup, kalau tak masuk dipencarian google. Semuanya perlu ilmu dan tidak gampang mendapatkan dan mencernanya. 

Aku pun masih berburu kelas-kelas blogger yang gratis. Bukan karena tidak mau bayar, tapi karena keadaan keuangan yang sangat tidak memungkinkan. Segala pengetahuan tentang blog, kebanyakan kudapatkan secara autodidak.


3. Biaya

Mengikuti kelas blogger free, bukan berarti tak mengeluarkan biaya. Setidaknya kita butuh kuota untuk mengakses kelas atau sumber informasi tentang blog tersebut secara online. Mau tak mau, harus disiapkan budget untuk ini. Apa lagi jika hendak mengikuti kelas blogger berbayar, semacam kelas SEO.

Ngomongin biaya ini, aku mau cerita sedikit tentang membeli Top Level Domain (TLD). Apa lagi ini? TLD itu bagian dari nama blog kita. Dikutip dari Niagahoster, domain adalah alamat suatu website, dan TLD adalah bagian akhir dari suatu domain.

Sebelum memakai TLD, blog ini beralamat: www.derisafriani.blogspot.com masih nebeng sama blogspot gratisan. Nah setelah beli domain jadi www.derisafriani.com seperti sekarang.

Pertama kali beli domain, sebenarnya faktor tidak sengaja. Memang sudah lama intip sana-sini harga TLD, tapi ya, balik lagi ke biaya. Aku belum berani minta ke suami buat blog.

Harga TLD ini bervariasi. Ada yang di bawah 100 ribu dan di atasnya banyak. Awalnya aku beli domain XYZ Desember 2019 lalu. Karena ketemu harga jomplang luar biasa. Cuma 25 ribu untuk satu tahun!

September 2020 membeli lagi domain COM karena sedang diskon juga, 95 ribu harganya, dan kugunakan sampai sekarang. Sebenarnya, memang pengen COM. Bersyukur sekali akhirnya memiliki, dengan mengumpulkan keberanian dan rayuan pada suami (minta duitnya 😁). Ke depannya, insyaalah tetap akan memakai COM.


4. Waktu dan Pikiran

Ngeblog tak bisa tidak fokus. Bakalan ambyar dan hasilnya juga sekenanya. Berjam-jam di depan laptop, hal lumrah bagi seorang blogger. So, siapkan waktu dan pikiranmu , sebelum memutuskan terjun ke dunia blogger.


5. Perasaan

Lha, kenapa pake perasaan juga? Gini ya, mengerahkan banyak hal demi fokus ngeblog pastinya akan menuai bahagia. Kamu harus siap bahagia. Termasuk bahagia pas fee cair 😍 Akan tetapi, sebelum bahagia, ada susah sedihnya dulu. Pepatah bilang:

Berakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.

Jadi blogger itu berat. Lebih berat dari rindu. Contohnya nih, aku sedang ikut Kelas Growth Blogger. Sudah dua materi yang didapatkan. Mengerjakan tugasnya itu tak semudah bikin kue bolu. Dalam waktu tak lebih dari 2x24 jam, semua tugas wajib tuntas, kalau tidak mau dikeluarkan dari kelas. Benar-benar mendidik mental, kesungguhan dan kekompakan.

Materi pertama disampaikan oleh mbak Gemaulani, dan tugasnya berupa artikel Literasi Digital dalam Pembelajaran Daring.

Materi kedua tentang Story Telling oleh Pak Bambang Irwanto. Tugasnya berupa artikel ini, dan share postingan di facebook dan twitter.

Di kelas ini perasaan benar-benar campur aduk. Antara semangat 45 berjuang, deg-degan pas bahas performa blog dan kepenulisan, juga merasa ngeri kena kick. Berasa dipelonco ala blogger. Kebayang kan 😅

Tapi, aku happy. Karena anggota kelas ini blogger pilihan, dan aku salah satunya. Bertemu dengan Coach yang mumpuni dan profesional, membuatku merasa sangat bersyukur, dan berharap dapat menyelesaikan kelas ini hingga materi dan tugas terakhir.

Baiklah, kalau ngomongin perasaan, jadinya panjang ya. Apa lagi emak-emak kaya aku. Bisa sampe nangis bombai. Pastinya, ada harapan besar pada blog tercinta ini.

Sekarang, kenalan lebih jauh yuk, sama www.derisafriani.com. Blog ini blog gado-gado. Banyak tulisan dengan tema dan gaya berbeda-beda. Membahas tentang lifestyle dan keseharianku sebagai Mom Blogger.

Aku menulis beberapa tutorial tentang blog, seperi: Cara Membuat Blog di Blogger, Cara Membuat Postingan Pertama di BlogCara Menulis Konten Blog untuk Pemula, dan masih ada lainnya.

Ada juga beberapa postingan cerpen, puisi, review buku, dan parenting. Silakan diklik-klik sesuka hati ya. Boleh banget kalau mau berkomentar dan share postinganku ke teman-teman kalian.

Inilah kisahku. Kisah klasik untuk masa depan... (bacanya pake nada Sheila on 7 ya 😁). Semoga bermanfaat.





Komentar

  1. untungnya ya mbak, jadinya pake .com
    hahaha
    selisih tipis

    BalasHapus
  2. Baru bikin dotcom tahun 2020 ya, Mbak? Sama berarti dengan saya. Awalnya juga blogspot. Terus didorong Teh Rohjati dan Mbak Mei dari Komunitas Indonesia Saling Follow untuk pindah TLD jadi dotcom. Omong-omong ikut kelas growth blogger berarti sekelas sama Mbak Riana dan Mbak Mei, ya? Beberapa waktu lalu blogwalking ke sana dan mereka juga cerita kelasnya. Hehehe.

    BalasHapus

Posting Komentar

Silakan berkomentar dengan baik dan bijak. Terima kasih sudah mampir dan meninggalkan jejak 🤗