Review Ebook Pernikahan: Le Mariage: My Bittersweet Marriage, Ika Vihara

Bagaimana mengucapkan selamat tinggal pada seseorang yang tidak pernah ditemui tapi dicintainya melebihi dirinya sendiri?
 Hal. 307


Tentang ebook 👇
Judul: Le Mariage: My Bittersweet Marriage
Halaman: 362 halaman
Pengarang: Ika Vihara
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun terbit: 2016

Blurb ðŸ‘‡
Aarhus. Tempat yang asing di telinga Hessa. Tidak pernah sekali pun terlintas di benaknya untuk mengunjungi tempat itu. Namun, pernikahannya dengan Afnan membawa Hessa untuk hidup di sana. Meninggalkan keluarga, teman-teman, dan pekerjaan yang dicintainya di Indonesia.

Seolah pernikahan belum cukup mengubah hidupnya, Hessa harus juga berdamai dengan lingkungan barunya. Tubuhnya tidak bisa beradaptasi. Bahkan dia didiagnosis terkena Seasonal Affective Disorder. Keinginannya untuk punya anak terpaksa ditunda. Di tempat baru itu, Hessa benar-benar menggantungkan hidupnya kepada Afnan yang tampak tidak peduli dengan kondisi Hessa. Afnan hanya mau tinggal dan bekerja di Denmark, meneruskan hidupnya yang sempurna di sana. Kata orang, cinta harus berkorban. Tapi, mengapa hanya Hessa yang melakukannya? Apakah semua pengorbanannya sepadan dengan kebahagiaan yang pernah dijanjikan Afnan padanya?


Isi 👇

Ebook Le Mariage: My Bittersweet Marriage, karya Ika Vihara ini, menceritakan tentang kehidupan Afnan dan Hessa. Perjalanan cinta yang panjang, dengan liku-liku penuh konflik yang kompleks.


Cinta tidak serumit yang dipikirkan, ia akan hadir seiring kebersamaan. Tapi cinta tidak semudah membalikkan telapak tangan, sebab ia tetap memerlukan logika.

Hidup hanya bermodal cinta itu tidak mungkin. Kenyataannya, cinta dapat retak karena kesulitan ekonomi atau tak mampunya beradaptasi di lingkungan baru.

Afnan dan Hessa, dua insan yang dipertemukan dengan cara yang tak biasa. Menjalin hubungan kemudian belajar mengenal, belajar mencintai, dan berusaha menghargai satu sama lain. Mungkin begitulah kebanyakan dari kita menjalani kehidupan pernikahan.

Sifat Afnan menggambarkan bagaimana laki-laki pada umumnya. Cara ia memandang dan berinteraksi dengan wanita, termasuk dengan Hessa, seakan mewakili kebanyakan pria. Pola pikir laki-laki yang terlalu logis, frontal dan sering tak ada manis-manisnya, (Hal. 29).

Bagaimana kisah mereka? Kamu harus baca ebook-nya. Sebelumnya, silakan lanjutkan membaca postingan ini, saya menuliskan sedikit ulasan ebook Le Mariage: My Bittersweet Marriage versi saya.

Yang menarik dari ebook ini 👇
Membaca ebook ini tidak membuat pusing kepala. Kata-kata dan jalan ceritanya mudah dicerna. Hanya saja, beberapa kali membuat air mata mengalir. Ikut merasa sedih dengan apa yang dialami Hessa. Beradaptasi itu sulit. Apa lagi di tempat yang baru, jauh dari keluarga dan dengan orang yang baru dikenal. 

Di sini saya mengakui kepiawaian penulisnya. Ika mampu membuat cerita yang menghanyutkan pembaca. Chemistry antara Afnan dan Hessa tumbuh perlahan dan logis. Pembaca digiring untuk merasakan rasa was-was dan ketakutan Hessa, akan tetapi di sisi lain pikiran pembaca juga mengarah pada 'indahnya cinta' yang akan Afnan hessa jalani.

Saya juga tertarik pada satu kalimat yang ditulis penulis, sebagai ucapan Afnan:

Akhir bulan mengunyah udara.
Hal. 20

Sebuah peribahasa yang mengena. Ketika akhir bulan, tak punya uang lagi, maka yang ada kesulitan makan.

Ebook ini memiliki banyak hikmah kehidupan. Ternyata, pernikahan itu tidak mudah. Komunikasi adalah inti perkenalan sesungguhnya, (hal. 58). Pernikahan bukan sekadar tentang cinta saja, (hal. 132).

Ebook yang bagus, membahas psikologi pernikahan, anak, dan tentang didikan dalam keluarga. Berimbang, menjelaskan perasaan dan jalan pikiran kedua tokoh dengan baik. Tinggal bagaimana pembaca mencerna dan memihak siapa.

Selain itu, ada beberapa bagian yang mampu membuat saya tertawa, seperti, Afnan yang terlalu unik dengan laparnya, dan coletehan afnan dan hessa lainnya.

Yang paling sedih adalah saat Hessa kehilangan seseorang yang sangat ia sayangi. Mungkin karena saya juga pernah mengalaminya. Pada bagian ini, penulis sukses membuat saya benar-benar seakan merasakan apa yang dirasakan Hessa, seakan saya paham sepenuhnya dengan apa yang dipikirkan oleh Hessa. Saya juga senang dengan ending ceritanya.

Punya anak lagi tidak akan menggantikan anak yang hilang sekarang.
Hal. 300


Kekurangan ebook ini 👇
Menurut saya, penggunaan bahasa Inggris pada judul ebook dan judul bab, membuat ebook ini sulit dipahami oleh pembaca--termasuk saya yang bahasa Inggrisnya minus. Hal ini dapat mengurangi minat untuk membacanya. Namun begitu, memandang manfaat yang ada di dalamnya, saya merekomendasikan ebook ini untuk dibaca. Apa lagi buat kamu yang mau menetap atau mengunjungi Denmark, bisa menjadi referensi suasana di sana.

***

*Ebook Le Mariage: My Bittersweet Marriage dapat dipinjam di aplikasi Ipusnas. Kamu bisa download terlebih dahulu aplikasinya di google play store.

*Pic background from shutterstock.

Komentar

  1. Menarik sekali ceritanya.Jadi penasaran sama bukunya Mba.

    BalasHapus
  2. Suka sama kutipan dari dialog di bukunya. Tentang punya anak lagi ga akan mengganti posisi anak yang sebelumnya. Pasti ini bukunya bikin naik turun emosi, ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banget Mbak Ipeh. Bikin ketawa, bikin nangis juga. Terima kasih sudah mampir dan berkomentar. Salam kenal.

      Hapus
  3. makasih reviewnay, belum baca bukunya

    BalasHapus
  4. Sepertinya salah satu buku yang harus dibaca. Sudah tidak ingat kapan terakhir kali membaca buku fisik yang tebal semacam novel. Keseringan baca melalui layar komputer/hp.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama @Mas bandung. Saya juga sudah jarang baca buku fisik. Ebook lebih mudah didapat, free pula. Paling-paling ketika sempat mampir ke perpustakaan. Terima kasih sudah mampir dan berkomentar.

      Hapus

Posting Komentar

Silakan berkomentar dengan baik dan bijak. Terima kasih sudah mampir dan meninggalkan jejak 🤗